Berita

Dukung Petani Desa Sekotong Timur, Polri Lakukan Pendataan Lahan

×

Dukung Petani Desa Sekotong Timur, Polri Lakukan Pendataan Lahan

Share this article
Polisi Sambangi Petani Jagung di Sekotong Timur, Dukung Ketahanan Pangan

Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor Lombok Barat melalui jajaran Polsek Lembar terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah, khususnya di sektor ketahanan pangan. Salah satu upaya nyata terlihat dari kegiatan sambang rutin yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sekotong Timur ke warga binaannya. Kegiatan ini berfokus pada petani lokal, khususnya mereka yang membudidayakan jagung, dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bhabinkamtibmas Dekat dengan Petani, Suarakan Semangat Ketahanan Pangan

Pada Senin, 16 Juni 2025, pukul 09.00 WITA, suasana di Dusun Jelateng Sedenggang Mulia, Desa Sekotong Timur, Kecamatan Lembar, tampak berbeda. Bhabinkamtibmas Desa Sekotong Timur, Aipda I Gede Sumarta, terlihat aktif berinteraksi dengan warga. Kali ini, fokusnya adalah Bapak Badrun, seorang petani jagung yang lahan pertaniannya berada di lokasi 63WP+HWJ Sekotong Tim.

“Kegiatan sambang ini adalah bentuk komitmen kami untuk selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya para petani yang menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan,” ujar Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., dalam keterangannya di kantornya. Beliau menambahkan, “Kami ingin memberikan semangat dan dukungan langsung kepada para petani agar mereka termotivasi untuk terus berproduksi, sekaligus menghimbau mereka untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.”

Identifikasi Potensi dan Tantangan Petani Jagung Lokal

Dalam kunjungannya, Bhabinkamtibmas tidak hanya sekadar bersilaturahmi. Petugas juga mendata secara detail informasi penting terkait lahan pertanian jagung milik Bapak Badrun. Data yang berhasil dihimpun meliputi:

  • Nama Petani: Badrun
  • Pemilik Lahan: H. Nasrah
  • Status Lahan: SHM (Sertifikat Hak Milik)
  • Luas Lahan: 5000 M2
  • Lokasi Lahan: Dusun Jelateng Sedenggang Mulia, Desa Sekotong Timur (dengan titik koordinat yang telah tercatat)
  • Varietas Jagung: Pioner
  • Umur Tanam: 60 Hari
  • Prediksi Umur Panen: 120 Hari

Dari pendataan tersebut, terungkap salah satu kendala utama yang dihadapi oleh Bapak Badrun, yaitu kurangnya pengairan. Informasi ini menjadi masukan penting bagi pihak kepolisian untuk berkoordinasi dengan instansi terkait agar permasalahan ini dapat segera dicarikan solusinya.

Peran Polri dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional

Program Ketahanan Pangan Nasional merupakan salah satu prioritas pemerintah yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bergizi, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks ini, peran Polri tidak hanya terbatas pada penegakan hukum dan pemeliharaan keamanan, tetapi juga merambah ke aspek-aspek pembangunan, termasuk pertanian.

“Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat membangun sinergi yang kuat antara kepolisian dengan masyarakat petani. Dukungan moral dan pendampingan lapangan sangat penting agar para petani merasa diperhatikan dan termotivasi untuk terus berkarya,” jelas Ipda Joko Rudiantoro. Ia juga menekankan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) yang kondusif adalah prasyarat mutlak bagi keberlangsungan aktivitas pertanian. Dengan lingkungan yang aman, petani dapat bekerja dengan tenang dan fokus pada peningkatan produksi.

Sinergi untuk Masa Depan Pangan yang Lebih Baik

Kegiatan sambang Bhabinkamtibmas ini menjadi contoh nyata bagaimana institusi kepolisian dapat berkontribusi secara langsung pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan yang humanis dan partisipatif, Polri berupaya menghilangkan sekat antara aparat dengan rakyat, menciptakan rasa saling percaya, dan bekerja sama demi tujuan yang lebih besar.

Diharapkan, inisiatif seperti ini akan terus berlanjut dan diperluas ke berbagai wilayah lainnya, sehingga program ketahanan pangan dapat berjalan optimal. Permasalahan-permasalahan di tingkat petani, seperti kurangnya pengairan yang dialami Bapak Badrun, dapat teridentifikasi lebih dini dan dicarikan solusi bersama. Dengan demikian, cita-cita mewujudkan kemandirian pangan nasional dapat tercapai, membawa dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *